-->

Ads 720 x 90

Cara menghitung kubikasi mesin


Sobat Sekalian, sepeda motor yang beredar dipasaran dikelompokan dalam banyak segmen , salah satunya pengelompokan berdasarkan kapasitas mesin. Pada sepeda motor yang dijual diIndonesia umumnya dijumpai mesin berkapasitas dari 100 cc, 110 cc, 115 cc, 150 cc, dan seterusnya.

Kubikasi mesin menentukan besarnya tenaga yang dihasilkan oleh sebuah mesin, semakin besar kapasitas mesin maka semakin besar pula tenaga yang akan dihasilkannya karena asupan bahan bakar yang dibutuhkan ( bensi dan udara ) semakin banyak atau lebih boros.

Pada mesin piston kapasitas mesin atau kubikasi mesin bisa dihitung dengan menggunakan ukuran diameter piston dan panjang langkah piston. Panjang langkah piston ( stroke ) yaitu panjang pergerakan piston dari posisi terbawah ( Titik mati bawah ) sampai posisi paling atas / top ( Titik mati atas ) dengan menggunakan rumus berikut

V = π x D² x L x n
          4

V = Centimeter Cubik ( CC ) 
D = Diameter Piston / Bore ( Dalam Centimeter )
L = Langkah Piston / Stroke ( Dalam Centimeter )
N = Banyaknya Piston

Misalkan untuk menghitung kapasitas Honda vario bila diketahui diameter piston 52.4 mm dan langkah piston 57.9 mm, 

V = π x D² x L x n
          4
V= 3.14 x ( 5.24 x 5.24 ) x 5.79 x 1
                    4
V = 499.1956
     4
V= 124.7989
Hasilnya dibulatkan jadi 124.8 Cc seperti yang tercetak pada blok mesin Honda Vario 125 ( 124.8 dibulatkan jadi 125 ).

Surat Izin Mengemudi atau sim untuk sepeda motor yaitu sim C sekarang ini juga digolongkan berdasarkan besarnya kubikasi mesin yaitu sim C1, C2 dan C3.

Semoga postingan ini membuat kita jadi tau bagaimana caranya menghitung kubikasi mesin, dan semoga bermanfaat..



Related Posts

Post a Comment

Berlangganan Artikel Blog